Sebenarnya, apa sih Social Acceptance atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan penerimaan sosial?
Penerimaan sosial pada umumnya adalah satu kondisi dimana kamu diperlakukan dan diterima oleh lingkungan secara utuh. Kamu bisa benar-benar menjadi diri sendiri tanpa berpura-pura dan orang disekitar kamu tetap memperlakukanmu dengan baik tanpa sedikitpun membuat kamu seperti ‘alien’ atau terasing. Secara sederhana, itulah yang dinamakan penerimaan sosial.
Apakah mendapat penerimaan sosial itu penting?
Ya dan tidak.
Tidak, jika kamu belum bisa menerima diri kamu sendiri.
Ya, itu penting jika kamu sudah bisa menerima diri kamu sendiri.
Penerimaan sosial atau biasa disebut ‘Social Acceptance’ bisa membuat perasaanmu lebih baik jika disertai dengan penerimaan diri atau yang biasa disebut ‘Self-Acceptance’. Kamu tidak akan bisa mengatur apa pendapat orang lain dan lingkungan akan dirimu, tetapi kamulah yang memegang kendali dalam penerimaan diri sendiri, secara utuh mencintai dan menghargai apapun tentang dirimu.
Apakah mudah? Tentu tidak. Tapi bisa dipelajari kok..
Cara untuk mengetahui apakah kamu sudah menerima diri sendiri dapat dimulai dengan mempertanyakan beberapa pertanyaan dibawah ini:
- Apakah kamu bisa menertawakan kesalahan-kesalahan yang diperbuat di masa lalu dan belajar dari kesalahan – kesalahan itu?
- Bisakah kamu dengan adil menilai diri sendiri?
- Bisakah kamu mengkritisi diri sendiri dengan kritik yang membangun dan menjadikan kamu seseorang yang lebih baik?
- Bisakah kamu mengacuhkan mereka yang menghina fisik, selera, cita-cita, dan kepribadianmu?
Jika pertanyaan-pertanyaan diatas bisa dijawab, maka kamu sudah cukup menerima diri sendiri. Jangan khawatir jika belum bisa, karena proses penerimaan diri sendiri bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan setiap orang.
Cara termudah untuk menumbuhkan rasa penerimaan diri adalah dengan berpikir manfaatnya. Apa manfaat yang bisa didapatkan dengan mulai berpikir adil mengenai diri sendiri dibandingkan menolak diri sendiri?
Jawaban ini harus dan hanya kamu yang bisa menemukan karena kamulah yang paling mengerti diri sendiri. Karena penerimaan sosial adalah elemen pelengkap ketika kamu sudah berhasil untuk menerima dirimu sendiri.
Tanpa adanya self-acceptance, social acceptance tidak akan berarti banyak.
Selesai dengan self-acceptance, mari membahas social acceptance, dimana menjadi salah satu poin penting mengapa kamu merasa nyaman dalam lingkungan sosialmu. Misalnya perasaan nyaman karena mempunyai teman dan orang orang yang bersedia mendengarkan keluh kesah disaat sedih, atau saat kita memiliki pola pikir yang sama mengenai sesuatu hal.
Bayangkan seandainya kamu harus menyembunyikan fakta dirimu yang sebenarnya hanya agar kamu dapat diterima secara baik?
Jika kita harus menutupi atau berbohong mengenai diri sendiri, maka lama kelamaan kita akan menyadari bahwa penerimaan sosial tersebut adalah hal yang fana dan kelak bisa saja mendapatkan penolakan dimasa yang akan datang.
Lalu? Apa yang harus dilakukan agar mendapat penerimaan sosial dari lingkungan sekitar?
Sederhana sekali kok. Terima dahulu orang lain dengan sepenuhnya; baik itu teman, keluarga, pasangan, dll. Social acceptance tidak hanya tentang penerimaan orang pada kamu, tetapi, itu juga berlaku sebaliknya; dimana kamu memberikan penerimaan sosial pada orang lain. Karena, penerimaan sosial sendiri sebenarnya adalah kemampuan seseorang untuk memiliki rasa toleransi, dan menghargai beragam pilihan, serta pola pikir orang lain. Namun, bukan berarti kita akan membiarkan perilaku merusak dari orang-orang disekitar kita loh; melakukan pembiaran itu bukan penerimaan, tapi itu sikap apatis. Begitu pula sebaliknya; misalkan kamu bersikap destruktif dan lingkungan kamu membiarkan; itu bukan penerimaan, melainkan sebuah sikap apatis.
Jadi, mana yang lebih penting? Penerimaan sosial atau Penerimaan diri?
Tidak ada yang lebih penting! Karena kedua hal ini saling mengisi dan terkait. Baca artikel berikutnya agar kamu mengenal lebih dalam kedua hal tersebut dan pengetahuan tersebut bisa menjadikan pribadi yang lebih baik lagi.
[Baca artikel selanjutnya: Terima Diri Kamu Untuk Mendapatkan Penerimaan Sosial.]
2 Replies to “Self Acceptance atau Social Acceptance: Mana Yang Lebih Penting?”